INTERVIEW TRIP WITH SAGALEH COFFEE

"Devi, sejak kapan lo jadi penikmati kopi gini?"
"Lambung lo kuat ga tuh konsumsi kopi segitu banyak, apalagi kan lo riwayat penyakit maag gitu"
Ada beberapa banyak komentar beberapa orang terdekat saya yang saya rasa sudah mengenal dekat saya dan berkomentar seperti itu, dan itu sangat wajar saja. Karena mereka tidak mengetahui habit baru saya yang satu ini. 
Eitsss, jangan salah sangka dulu tentang minuman kopi yang akan masuk ke tubuh saya. Hobi saya yang dimaksud adalah senang melakukan perjalanan untuk interview ini bermula sejak saya senang bertemu dengan orang baru dan mengenal bagaimana mereka menjalankan bisnis mereka dan juga bagaimana insight mereka tentang apa yang mereka geluti.
Pemandangan pertama kali masuk Kedai Sagaleh Coffee tertata rapi yang dihiasi oleh menu dan papan promosi mini yang berada di sebelah kanan.
Suatu siang sekitar jam 13 menuju jam 14 dengan cuaca yang sedikit sepoi-sepoi menjelang hujan lebat, saya melakukan petualangan seru ke sebuah coffee-shop di lokasi sekitar Kebayoran Baru, Sagaleh Coffee namanya.

Bermodal knowledge yang saya lihat melalui social media instagram ini, dan dengan melihat arahan jalur busway mana menuju sana, saya jalan sendiri menyusuri halte demi halte hingga sampai ke pemberhentian terakhir, yaitu Halte BLOK M. Turun dari Halte BLOK M, saya langsung mem book salah satu ojek online andalan saya agar segera menjemput saya di Halte. Kepala sudah sedikit pusing terkena rintik hujan sambil menunggu datangnya ojek online.

Melihat situasi dan kondisi di jalanan depan halte yang tergolong ramai dan padat, saya berpikir bahwa wajar saja kalau ojek online yang saya pesan tidak datang dalam waktu yang singkat. Tanpa pikir panjang, saya putuskan untuk berjalan kaki ke Sagaleh Coffee
Nama Sagaleh Coffee ini terinspirasi dari salah satu owner dari Sagaleh sendiri, Dhydha Maryudha yang mengungkapkan keberawalan berdirinya Sagaleh berasal dari tanah kelahirannya, Jawa dengan tagline Membumi & Merakyat.  Bisnis dengan hasil pemikiran dan brainstorming 6 orang yang mayoritas adalah keluarga, Sagaleh ini memiliki visi untuk membentuk sebuah brand Indonesia dengan nama product lokal asli Indonesia dan dengan harga yang juga merakyat.

Tak hanya itu, beberapa product yang saat ini bekerja sama dengan Sagaleh pun juga memakai unsur nama Indonesia.
 Sagaleh Coffee telah berdiri sejak awal tahun 2017 lalu, kedai pertama nya di lokasi Jalan Sambas VI, Kebayoran Baru. Pertama kali saya sampai di kedai Sambas, saya langsung disambut oleh kak Dhydha. Kami bercerita panjang lebar, mulai dari membahas kopi Indonesia, pengalaman selama kak Dhydha pertama kali terjun dalam industri kopi ini hingga ia bertanya mengapa saya tertarik dalam industri yang saya geluti sekarang.

"Awalnya saya bertiga kak dengan kedua teman saya yang laki-laki kebetulan memiiki passion yang sama dengan saya, namun mereka memutuskan untuk bekerja di perusahaan besar, jadi saya sendiri berkomitmen untuk melanjutkan industri ini" Jawab saya.

Lagi-lagi obrolan kami pun berlanjut terus hingga pada akhirnya waktu tidak terasa, sudah sekitar dua jam kami lalui, sebelumnya kak Dhydha pernah menekuni industri di bidang peternakan lele di luar Jakarta, namun ia memetik pembelajaran bahwa ia pernah di posisi yang cepat puas sehingga ia berusaha tidak menerapkan nya di industri kedai kopi ini.
Kekompakan dari Team Sagaleh pun terasa sekali pada saat kunjungan saya ini, saya diperlakukan dengan sangat baik dan ramah oleh owner hingga team yang bertugas di front office, rasanya seperti keluarga.
Ambience Sagaleh Coffee dari dalam pun terasa sangat nyaman, dengan kapasitas maksimal 10-15 orang Sagaleh juga menyediakan ruang untuk berkumpul bersama keluarga, ulang tahun maupun acara-acara tertentu.

Di akhir pertemuan, ka Dhydha bercerita melalui salah satu quotes yang dapat membangkitkan kita sebagai generasi penerus Bangsa, "Good things happen to good people" segala sesuatu yang baik akan menghasilkan kebaikan. Kebaikan akan dibalas dengan kebaikan, dan saya cukup percaya akan hal itu. Walau kadang diremehkan orang lain, namun jangan biarkan orang lain mematahkan semangat kita.


Sampai jumpa di INTERVIEW TRIP saya selanjutnya, Cheers :)

Comments